DesainProduk (Industrial Design)
adalah bidang ilmu /keahlian dalam perencanaan dan perancangan bendapakai/ fungsional
untuk memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan produk benda bagi kebutuhan
manusia, yang bertolak dari kenyamanan manusia sebagai pengguna dan perkembangan
prinsip-prinsip industri yang melingkupinya.
Kenyamanan manusia mencakup:
kenyamananin derawi (sensing conformity); kenyamanan fisik (ergonomics),
dan; kenyamanan nilai dan makna produk (productsemantics). Sedangkan Prinsip-prinsip
industry meliputi: teknologi (material, mekanika, elektronika, informatika,
dll.); polakonsumsi dan produksi (manajemenproduksi, marketing,
perlindunganhukum, dll.); lingkunganbinaan (ecology, urban development,
dll.) dan studi kebudayaan (material culture, lifestyle, dll.)
Sejarah
Pada
tahun 1972, pendidikan tinggi Desain Produk mulai dirintis di ITB, melalui
pendirian Studio Desain Produk. Merupakan pendidikan tinggi Desain
Produk pertama di Indonesia.
Pada
tahun 1996, Studio Desain Produk – ITB, mendaftarkan diri dan diterima menjadi
anggota ICSID (International Council of Society of Industrial Design).
Pada tahun yang sama, Imam Buchori Zainuddin, salah seorang dosen di Studio
Desain Produk, diangkat menjadi Guru Besar untuk bidang Desain Produk di ITB.
Pada
tahun 1998, Studio Desain Produk yang semula hanya setingkat dengan jalur
minat, kemudian ditingkatkan statusnya menjadi Program Studi Desain Produk
(PSDP), yang diikuti pula dengan langkah-langkah pembaharuan pada kurikulum
pendidikannya yang mengacu kepada upaya untuk menghadapi berbagai perubahan dan
tantangan di masa depan.
Pada tahun 1999, PSDP secara aktif
terlibat dalam penyusunan Rancangan Undang-Undang tentang Desain Industri, yang
kemudian disahkan oleh DPR-RI menjadi Undang-Undang No.51 Tahun 2000 tentang
Desain Industri. Pada tahun 2004 berdasarkan ketetapan Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Program Studi Desain Produk (Strata
1/Sarjana) – Fakultas Seni Rupa dan Desain, ITB, mendapat Akreditasi A.
ProspekKerja
PSDP bertujuan agar
kelaklulusannyamemilikipengetahuan, keterampilan, etika, danwawasanluas yang
berkaitandenganduniadesainprodukkhususnya,
mampubekerjasecarainterdisiplinerdenganbidangkeilmuanterkaitlainnya,
untukituterdapattigabidangutama yang
padaumumnyadapatdilakukanolehseoranglulusan PSDP, yaitu:
Industrial/Product Designer, yaitu desainer
yang bekerja di industri berskala pabrikan/manufaktur;
Entrepreneurial
Product Designer, yaitu desainer yang memiliki biro/konsultan desain
produk atau desainer yang sekaligus menjadi industriawan/wirausahawan yang
memiliki studio/workshop yang memproduksi sendiri hasil desainnya; dan
atau
Product
Design Researcher, yaitu peneliti, ilmuwan desain produk, dan atau
pendidik, yang dapat bekerja di instansi pendidikan dan atau lembaga
penelitian-pengembangan.
Para alumni Desain Produk, terutama bekerja
dan menjadi tenaga ahli di lingkungan industri manufaktur produk, lembaga
pemerintah maupun swasta, biro/konsultan desain, pendidikan desain, dan
wirausaha desain.
PENCIPTAAN PRODUK BARU
Produk yang dihasilkan perusahaan, dalam
perjalanannya tentunya mengalami tahapan seperti yang sesuai siklus hidupnya,
sehingga pemilihan produk, pendefinisian produk maupun desain produk perlu
secara terus menerus diperbaharui . Oleh karenanya mengetahui bagaimana
menciptakan dan mengembangkan produk baru dengan berhasil sudah merupakan suatu
kewajiban perusahaan yang ingin terus hidup.
1. Peluang Penciptaan Produk Baru
Keadaan yang memberikan peluang munculnya
produk baru diantaranya adalah:
1.
Pemahaman Konsumen
2.
Perubahan Ekonomi
3.
Perubahan Sosiologis dan demografis
4.
Perubahan Teknologi
5.
Perubahan Politik/Peraturan
6.
Perubahan yang lain seperti:
a.
Praktek di pasar
b.
Standar profesi
c.
Supplier
d.
Distributor
2. Pentingnya Produk Baru
Perusahana
perliu terus menerus melakukan upaya penciptaan produk baru atau pembaharuan
produk karena untuk dapat mengimbangi persaingan yang dihadapi diantaranya
produk substitusi maupun perubahan kebutuhan dan keinginan konsumen. Walaupun
pada kenyataannya seringkali produk baru banyak yang gagal untuk dapat
dipasarkan akan tetapi usaha yang terus-menerus untuk memperkenalkan produk
baru harus tetap dilakukan . Oleh karenanya seleksi produk, pendefinisian
produk maupun desain produk sangat penting dilakukan terus menerus sehingga
manajer operasi dan organisasinya harus memahami resiko kegagalan yang mungkin
terjadi. Dan harus menampung banyak produk baru sementara aktifitas yang
dijalankan tetap dilakukan.
Ø Tahapan Pengembangan Produk
a. Ide yang bisa berasal dari berbagai sumber
dari dalam perusahaan misalnya bagian Riset dan Pengembangan dan dari luar
melalui pemahaman perilaku konsumen, persaingan, teknologi, pekerja,
persediaan. Tahapan ini menjadi dasar untuk memasuki pasar dan biasanya
mengikuti strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan.
b. Kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk
merealisasikan ide. Dengan melakukan koordinasi dari berbagai bagian yang
terkait di perusahaan yang bersangkutan.
c. Permintaan konsumen untuk menang dalam
bersaing dengan cara mengidentifikasi posisi dan manfaat produk yang diinginkan
konsumen melaului atribut tentang produk.
d. Spesifikasi fungsional :Bagaimana suatu
produk bisa berfungsi? Dengan melalui identifikasi karakteristik engineering
produk, kemungkinan dibandingkan dengan produk dari pesaing.
e. Spesifikasi produk : Bagaimana produk
dibuat? Melaui spesifikasi fisik seperti ukuran, dimensi.
f. Review desain: Apakah spesifikasi produk
sudah yang terbaik dalam memenuhi kebutuhan konsumen ?
g. Tes pasar: Apakah produk memenuhi harapan
konsumen ? Untuk memastikan prospek ke depannya melalui perjualan dalam jumlah
besar.
h. Perkenalan di pasar dengan memproduksi
secara masal untuk dipasarkan.
i. Evaluasi: untuk mengukur sukses atau gagal,
karena apabila gagal secara cepat bisa diganti produk lain.yang lebih
menguntungkan.
Artikelnya keren gan.. Jangan lupa kunungi juga ya
BalasHapushttps://mirandarosadi85.wordpress.com/2015/04/14/macam-macam-rak-buku-unik-pelengkap-arsitektur-rumah/